info@antaresenergi.com

Mengenal Proses Instalasi Water Treatment Plant

Sep 12, 2019

Water treatment plant atau lebih dikenal sebagai instalasi water treatment adalah konstruksi atau bangunan yang digunakan untuk pengolahan air bersih. Proses pengolahan air dibutuhkan karena air mempunyai kualitas yang berbeda-beda.  Meskipun air terlihat bersih, namun belum tentu air tersebut layak untuk dikonsumsi atau digunakan karena bisa saja mengandung bakteri atau jamur berbahaya.

Proses pengolahan air ini harus dilakukan oleh perusahaan profesional agar air yang dihasilkan bisa berkualitas dan layak untuk digunakan. Metode pengolahan air bisa berbeda tergantung dengan kondisi air dan juga kebutuhannya. Namun secara umum, proses pengolahan air dibagi menjadi tiga tahapan, yaitu tahapan penampungan atau intake, tahap pengolahan, dan tahap penampungan awal.

Intake
Proses intake adalah proses awal dimana air ditampung pada unit khusus. Air yang ditampung biasanya dalam jumlah besar sehingga tidak jarang bila ada banyak benda yang ikut terbawa. Unit untuk penampungan awal ini biasanya dilengkapi dengan bar screen atau penyaring untuk menyaring benda-benda yang ikut terbawa dalam air seperti kayu, sampah daun, dan sebagainya. Dalam unit ini, kondisi air biasanya masih keruh namun sudah tidak ada sampah yang ikut terbawa. Setelah itu, air dalam unit penampungan akan dipompa untuk masuk ke konstruksi atau unit selanjutnya yaitu water treatment.

Pengolahan water treatment
Sesuai namanya, pengolahan water treatment plant adalah proses air diolah atau diproses agar lebih bersih. Pada tahapan ini, sumber air keruh yang tidak layak untuk digunakan. Proses pengolahan air dibagi menjadi 5 tahapan seperti berikut ini.

  • Koagulasi – Proses koagulasi ini dilakukan untuk destabilisasi partikel koloid dengan sumber air. Partikel koloid ini biasanya larut dalam air dan tidak bisa mengendap dengan sendirinya. Oleh karena itu koloid perlu dipisahkan dari air dengan penambahan bahan kimia tertentu seperti tawas. Setelah penambahan bahan kimia, air kemudian diaduk dengan cepat, baik menggunakan pengaduk mekanik atau hidrolik. Dengan begitu, zat koloid akan menggumpal dan lebih mudah dipisahkan dari air.
  • Flokulasi – Pada tahapan ini, koagulasi pada air diperbesar sehingga lebih banyak koloid yang diendapkan. Flokulasi menggunakan teknik pengadukan lambat dengan penambahan bahan kimia yang mampu mengikat lebih banyak partikel koloid yang lebih kecil.
  • Sedimentasi – Sedimentasi adalah proses yang digunakan untuk mengendapkan partikel-partikel koloid yang sudah dihasilkan dari proses sebelumnya. Pada proses ini air diproses pada system yang tergabung pada proses aselator.
  • Filtrasi – Proses penyaringan adalah proses yang digunakan untuk menyaring air dan partikel koloid. Ada beberapa proses yang biasa digunakan untuk filtrasi seperti ultrafiltration system, nanofiltration, reverse osmosis system, dan lain sebagainya.
  • Desinfeksi – Setelah melewati serangkaian proses sehingga air menjadi bersih, proses yang terakhir adalah desinfeksi. Meskipun air sudah terlihat bersih, namun masih ada kemungkinan bakteri dan jamur yang masih tidak mati dengan penambahan bahan kimia pada proses sebelumnya. Oleh karena itu, air yang sudah disaring kemudian diberikan zat desinfektan untuk membunuh kuman dan bakteri seperti kaporit, ozonisasi, sinar UV, dan sebagainya.

Penampungan akhir
Setelah air sudah benar-benar bersih dari partikel koloid, kuman, dan juga bakteri, air akan dimasukkan ke dalam unit penampungan akhir. Pada unit ini air sudah siap untuk didistribusikan sesuai dengan kebutuhan.

Proses penjernihan air memang tidak sederhana. Namun melalui proses penjernihan air ini kita bisa menikmati air yang bersih dan sehat untuk kehidupan sehari-hari.

Artikel Lainnya