Apa itu kegiatan pasca tambang?
Sebelum mengetahui apa itu kegiatan pasca tambang, kita perlu tahu tentang apa itu kegiatan pertambangan terlebih dahulu.
Berdasarkan Undang Undang No. 3 tahun 2020 Pasal 1, Pertambangan didefinisikan sebagai kegiatan pengelolaan dan pengusahaan mineral atau batu bara yang meliputi penyelidikan umum, eksplorasi, studi kelayakan, konstruksi, penambangan, pengolahan, pemanfaatan, pengangkutan, penjualan serta kegiatan pasca tambang.
Kegiatan Pasca Tambang, seperti yang ada pada UU No. 3 tahun 2020, didefinisikan sebagai kegiatan yang terencana, sistematis dan berlanjut untuk memulihkan fungsi lingkungan lama dan fungsi sosial sesuai dengan kondisi lokal di wilayah penambangan.
Kondisi Lahan Bekas Tambang di Indonesia
Seperti disebutkan dalam Jurnal Hutan Tropis Volume 4 No. 2 tahun 2016 karya Merryana Kiding Allo yang dipublikasikan oleh media.neliti.com, bahwa kondisi lahan bekas tambang sangat memprihatinkan. Pasalnya, setelah aktivitas tambang yang ekstrim, mulai dari land clearing, kemudian pengerukan dan penimbunan, telah membuat tanah area tambang rusak parah. Tanah menjadi tidak produktif, tekstur debu meningkat, pH tanah menjadi masam, dan juga terjadi erosi parah yang menghilangkan lapisan top soil dari tanah.
Tidak hanya alam yang terkena dampak dari aktivitas tambang, tetapi juga masyarakat di sekitar mengalami dampak yang buruk bagi kehidupan. Kesulitan mendapat air bersih adalah salah satu bencana dari masyarakat sekitar area tambang. Belum lagi, berbagai kecelakaan yang terjadi akibat lahan bekas tambang yang terbengkalai.
Dilansir dari mongabay.co.id, per September 2020, Jaringan Advokasi Tambang Kalimantan Timur telah mencatat bahwa 39 orang tewas akibat kecelakaan dan tenggelam di lubang bekas tambang batu bara di Kalimantan Timur. Tidak ada jaminan bahwa tragedi ini akan berhenti, jika tidak dilakukan reklamasi lahan bekas tambang dengan segera.
Meski telah diatur dalam Undang Undang tentang kewajiban para perusahaan tambang untuk melakukan reklamasi dan kegiatan pasca tambang lainnya, yang terjadi di lapangan adalah masih banyak lahan bekas tambang yang terbengkalai dan menimbulkan berbagai masalah bagi alam dan masyarakat sekitar.
Proses reklamasi tambang dimulai dengan kegiatan pengupasan, penimbunan tanah penutup lubang tambang, pengelolaan air di area tambang, pengadaan erosi, sedimentasi, kemudian dilakukan pelaksanaan reklamasi dan penghijauan area bekas tambang.
Sebagai salah satu teknik terpopuler dan paling efektif, Hydroseeding memainkan peran besar dalam proses reklamasi tambang.
Mengenal Hydroseeding
Hydroseeding merupakan salah satu teknik andalan yang banyak digunakan dalam kegiatan reklamasi tambang atau kegiatan pasca tambang. Dalam Bahasa Inggris, Hydroseeding berasal dari dua kata, yaitu hydro dan seeding. Hydro adalah air dan seeding adalah proses pembenihan. Sehingga Hydroseeding bisa juga disebut sebagai metode revegetasi yang dilakukan dengan teknik pencampuran benih tanaman di dalam tempat khusus yang telah diisi media air.
Pada tahun 1950, teknik Hydroseeding mulai dilakukan di Amerika, kemudian teknik ini terus berkembang hingga pada tahun 1960, teknik Hydroseeding mulai dikenal dan digunakan di negara lain seperti Inggris dan Australia. Di tahun 1999, Indonesia mulai mengenal dan menggunakan teknik ini untuk melakukan reklamasi area tambang.
Mengapa Memilih Hydroseeding?
Apakah Hydroseeding hanya digunakan untuk teknik penghijauan pasca tambang saja? Tentu tidak hanya itu. Hydroseeding dapat dimanfaatkan untuk berbagai keperluan penghijauan di berbagai tempat, seperti :
- Jalan Raya
- Rel Kereta
- Lanscaping Kota
- Lapangan Olahraga
- Peternakan
- Reklamasi Pasca Tambang
- Dll.
Berbagai tempat yang membutuhkan penghijauan atau penanaman benih tanaman tertentu untuk berbagai keperluan, dapat menggunakan teknik Hydroseeding karena telah terbukti efektif juga efisien untuk kegiatan revegetasi/penghijauan.
Bukan tanpa alasan bahwa Hydroseeding banyak dipilih dalam proses revegetasi atau reklamasi area bekas tambang. Hydroseeding memiliki berbagai keunggulan yang meningkatkan efektivitas kegiatan pasca tambang. Keunggulan Hydroseeding antara lain :
- Pelaksanaan Cepat dan Cakupan Luas
Teknik Hydroseeding dapat mencakup area yang luas dan dapat dilakukan dengan cepat dan mudah. Efektivitas waktu dan proses pelaksanaan tentu akan mempercepat kegiatan pasca tambang.
- Mencakup Area Sulit dan Hasil Memuaskan
Selain cakupan area yang luas, teknik Hydroseeding juga kerap dipilih karena mampu menjangkau area-area sulit seperti area lereng yang tidak memungkinkan untuk dijangkau dengan tenaga manusia atau dengan teknik menual. Hasil dari teknik Hydroseeding cenderung merata dan pertumbuhan tanaman pun relatif cepat.
- Pemeliharaan Mudah
Teknik Hydroseeding tidak membutuhkan pemeliharaan yang rumit, karena teknik ini sudah mencakup tambahan material yang dapat menguatkan tanaman dan membuat tanaman tetap stabil.
- Biaya Relatif Murah
Faktor biaya tentu menjadi pertimbangan utama dalam kegiatan pasca tambang. Teknik Hydroseeding memungkinkan perusahaan untuk meminimalkan biaya dengan mengurangi penggunaan top soil/sub soil dengan tebal lapisan minimal 30 cm. Dengan teknik Hydroseeding, revegetasi akan berhasil meski tanpa top soil sekalipun.
Rencana dan Pelaksanaan Hydroseeding
Kegiatan pasca tambang yang meliputi reklamasi tambang tentu membutuhkan rencana pelaksanaan. Bahkan di dalam UU No. 3 tahun 2020 pun disebutkan bahwa perusahaan tambang wajib menyerahkan rencana pelaksanaan kegiatan pasca tambang.
Setelah memilih untuk menggunakan teknik Hydroseeding dalam pelaksanaan kegiatan pasca tambang, kita harus memperhatikan dan mempertimbangkan berbagai hal seperti :
- Survei Lapangan, Kenali Lahan Bekas Tambang
Poin pertama ini adalah hal sangat penting dalam proses perencanaan. Sebelum reklamasi tambang, tentu pertama-tama kita harus mengenal dulu bagaimana kondisi lahan yang akan direhabilitasi. Apakah lahan tersebut berupa lereng? Apakah lokasi mudah dijangkau? Atau justru lokasi berada di titik terpencil dan kesulitan mencari akses? Survei lapangan akan membantu kita menentukan alat apa yang tepat untuk digunakan. - Menentukan Alat/Mesin Hydroseeding
Alat/Mesin Hydroseeding dapat ditentukan setelah melakukan survei lapangan. Ada dua jenis pilihan mesin Hydroseeding yang umum digunakan :- Truk dengan Tangki Penyemprot
Mesin jenis ini cocok untuk melakukan hydroseeding di lokasi yang mudah dijangkau, memiliki lahan luas dan lapang. - Mesin Penyemprot Manual
Mesin manual cocok digunakan pada lokasi lahan tambang yang terpencil, berupa lereng yang sulit dijangkau alat transportasi.Selain menentukan jenis alat, tentu saja kita perlu memperhatikan kualitas mesin yang hendak dibeli. Jangan sampai asal memilih mesin murah tapi cepat rusak dan tidak dapat digunakan kembali.
- Memilih Kontraktor Hydroseeding Terbaik
Carilah kontraktor yang sudah terbukti memiliki pengalaman dan reputasi yang baik. Pastikan kita mendapatkan pelayanan yang baik dan mendapatkan pelayanan hydroseeding terbaik. Pastikan kontraktor juga siap menerima konsultasi proses setelah hydroseeding
- Truk dengan Tangki Penyemprot
Hydroseeding bersama Antares Multi Energi
Penghijauan dengan teknik Hydroseeding membutuhkan perencanaan dan persiapan yang baik untuk hasil yang maksimal. Oleh karena itu, penting untuk memilih kontraktor hydroseeding yang terpercaya dan berpengalaman.
Antares Multi Energi adalah perusahaan nasional yang menyediakan jasa kegiatan penghijauan/revegetasi lahan terbaik di Indonesia. Berkantor di Rukan Taman Pondok Kelapa, Jakarta Timur, Antares telah melayani jasa revegetasi di seluruh wilayah Indonesia.
Untuk mendapatkan info lebih lanjut, Anda dapat mengunjungi website resmi Antares Multi Energi di www.antaresenergi.com atau hubungi Antares Multi Energi via-email info@antaresenergi.com dan via telepon di 0822-600-700-80.
