info@antaresenergi.com

Rawan Erosi! Ini Pentingnya Erosion Control Pada Clay Shale Soil

Apr 9, 2025

Clay Shale soil merupakan jenis tanah yang memiliki kemampuan untuk menyerap air secara berlebihan. Saat terkena hujan deras, tanah ini menjadi lembek dan berlumpur, tetapi ketika kering tanah ini menjadi keras seperti batu.

Jika dibiarkan, tanah ini dapat menyebabkan berbagai masalah lingkungan, termasuk longsor yang merusak infrastruktur, mencemari ekosistem dan beresiko mengancam keselamatan manusia. 

Oleh karena itu, penting untuk memahami ciri-ciri, sifat dan pentingnya melakukan pencegahan pada erosi permukaan clay shale soil untuk mencegah infiltrasi air secara berlebih. Yuk kita bahas lebih lanjut!

Apa Itu Clay Shale Soil

Clay shale soil adalah jenis tanah lempung yang memiliki partikel sangat halus dengan kandungan unsur organik yang minim. 

Tanah ini bersifat expansive soil atau swelling soil, yang berarti dapat menyerap air dalam jumlah besar sehingga volumenya akan mengembang.

Namun, saat tanah ini mengering, ia mengalami shrinking atau penyusutan yang menyebabkan retakan-retakan besar di permukaannya. Retakan ini menciptakan pori-pori besar yang dapat mempercepat masuknya air saat hujan turun.

Bagaimana Clay Shale Menyebabkan Erosi dan Longsor?

Proses terjadinya erosi dan longsor pada clay shale bisa dijelaskan sebagai berikut:

  1. Saat kering, tanah clay shale retak dan membentuk pori-pori besar yang menembus hingga ke lapisan bawah tanah.
  2. Saat hujan turun, air meresap ke dalam retakan-retakan tersebut, menyebabkan tanah menyerap air secara berlebihan.
  3. Tanah yang sudah menyerap terlalu banyak air akan mengembang dan berubah menjadi lumpur, sehingga kehilangan stabilitasnya.
  4. Jika hujan terus berlanjut, lapisan tanah yang sudah jenuh air akan mudah terkikis oleh aliran air hujan dan menyebabkan erosi.
  5. Ketika kadar air meningkat hingga tanah menjadi terlalu lembek, struktur tanah tidak lagi mampu menopang bebannya sendiri sehingga tanah bisa mengalami pergeseran yang berujung pada longsor.

Karena sifat tanah clay shale soil sangat rapuh dan mudah terjadi erosi, clay shale soil harus dilakukan metode pengendalian erosi yang tepat agar tidak menjadi ancaman bagi lingkungan sekitar

Cegah Erosi Bersama Tim Ahli!

Kerusakan lahan akibat erosi bisa terjadi lebih cepat dari yang Anda kira. Antares hadir dengan solusi pengendalian erosi yang tepat sasaran untuk area tanah kritis. Hubungi kami sekarang!

Ciri-Ciri Tanah Clay Shale Soil

Tanah clay shale memiliki beberapa karakteristik khas yang membuatnya sulit digunakan untuk pertanian atau konstruksi. Berikut adalah ciri-cirinya:

Berlumpur Saat Basah

Tanah ini memiliki sifat mengembang saat menyerap air. Saat hujan deras atau terkena air dalam jumlah banyak, tanah ini akan menjadi lembek mirip seperti lumpur. Kondisi ini membuat tanah clay shale soil mudah terjadi pergeseran atau pergerakan.

Retak-Retak Saat Kering

Ketika tanah kehilangan air terutama saat musim kemarau, clay shale soil akan menyusut dan pecah-pecah. Hal ini terjadi karena struktur tanahnya dan tidak memiliki daya ikat yang tidak stabil sehingga mudah membentuk retakan besar di permukaannya.

Minim Vegetasi

Struktur tanah clay shale yang tidak stabil menyebabkan unsur hara mudah tergerus oleh air hujan. Akibatnya, kandungan unsur hara di clay shale soil menjadi tidak subur dan tanaman sulit tumbuh di atas tanah ini karena kekurangan nutrisi penting untuk pertumbuhan.

Mudah Lapuk

Partikel tanah clay shale sangat halus sehingga mudah terbawa air. Ketika terkena hujan, tanah ini cepat mengalami erosi, bahkan bisa mempercepat proses degradasi tanah di suatu wilayah.

Warna Cenderung Abu-abu

Tanah clay shale umumnya berwarna abu-abu kehitaman karena mengandung banyak mineral lempung seperti illite yang memang memiliki warna khas abu-abu.

Bahaya Clay Shale Soil

Karena sifatnya yang mudah terkikis dan tidak stabil, tanah clay shale bisa menimbulkan berbagai masalah serius bagi lingkungan dan manusia. Berikut adalah beberapa bahaya yang dapat ditimbulkannya:

Merusak Infrastruktur

Erosi pada tanah clay shale dapat menyebabkan jalan, jembatan, dan bangunan menjadi rusak. Contohnya, pada jalan tol yang dibangun di atas tanah ini, erosi bisa membuat tanah di bawahnya terkikis dan longsor yang dapat mengakibatkan jalan menjadi retak atau bahkan amblas (umy.ac.id, 2022).

Jika tidak segera ditangani, longsoran tanah bisa merusak rumah, gedung atau fasilitas umum di sekitarnya.

Rusaknya Lingkungan

Erosi tanah clay shale juga dapat menghilangkan unsur hara yang penting bagi kesuburan tanah.

Akibatnya, tanah menjadi tandus dan sulit ditumbuhi tanaman. Selain itu, jika terjadi tanah longsor, vegetasi alami bisa tertimbun oleh tanah yang bergerak, menyebabkan kerusakan ekosistem di sekitarnya.

Mengancam Keselamatan Manusia

Dampak paling berbahaya dari tanah clay shale adalah risiko korban jiwa. Jika longsor terjadi di daerah pemukiman atau di jalur lalu lintas, orang-orang di sekitarnya bisa terkena dampaknya. 

Tanah yang tiba-tiba bergerak dapat menimpa rumah, kendaraan, atau bahkan orang yang sedang berada di lokasi dapat menyebabkan cedera atau kehilangan nyawa.

Pentingnya Erosion Control Clay Shale Soil

Tanah clay shale sangat rentan terhadap erosi dan dapat menyebabkan berbagai masalah lingkungan serta infrastruktur jika dibiarkan. Maka itu, diperlukan pengendalian erosi (erosion control) menggunakan vegetasi untuk mencegah dampak yang lebih luas. 

Berikut beberapa alasan mengapa pengendalian erosi pada tanah clay shale sangat penting:

Mencegah Kerusakan Infrastruktur

Tanah clay shale yang mudah terkikis dapat merusak jalan tol, bangunan, dan fasilitas umum. Jika erosi terjadi di sekitar jalan tol, tanah yang tidak stabil bisa menyebabkan retakan, amblas, atau bahkan longsor, mengganggu mobilitas dan beresiko menimbulkan kecelakaan.

Dengan adanya pengendalian erosi menggunakan vegetasi, struktur tanah dapat diperkuat sehingga risiko kerusakan infrastruktur bisa dikurangi.

Mencegah Sedimentasi

Erosi tanah clay shale dapat menyebabkan endapan lumpur (sedimentasi) di sungai, saluran irigasi, atau bendungan. Jika dibiarkan, sedimentasi ini bisa membuat aliran air tersumbat dan dangkal, meningkatkan risiko banjir di area sekitarnya. 

Dengan menerapkan metode pengendalian erosi yang tepat, tanah yang terbawa ke perairan bisa dikurangi dan menjaga keseimbangan ekosistem perairan.

Menjaga Stabilitas Tanah

Tanah clay shale memiliki sifat mudah mengembang saat basah dan menyusut saat kering yang dapat menyebabkan retakan dan pergerakan tanah. 

Dengan pengendalian erosi, struktur tanah dapat diperkuat sehingga tetap stabil dalam berbagai kondisi cuaca sehingga dapat mengurangi risiko longsor dan kerusakan tanah di sekitarnya.

Meningkatkan Kesuburan Lingkungan

Tanah clay shale seringkali memiliki unsur hara yang rendah, membuatnya sulit ditumbuhi tanaman. Pengendalian erosi dapat membantu mengurangi kehilangan unsur hara, memperbaiki struktur tanah, dan memungkinkan tanah menjadi lebih subur dan layak untuk ditanami.

Dengan adanya pengendalian erosi yang tepat, tanah clay shale yang sebelumnya tidak stabil dan berbahaya dapat dikelola dengan baik sehingga dampak negatifnya terhadap lingkungan dan manusia dapat diminimalkan.

Tanah clay shale memang memiliki tantangan besar karena tidak subur, rapuh, dan sangat rentan terhadap erosi.

Jika dibiarkan, dampaknya bisa merusak lingkungan, infrastruktur, bahkan membahayakan keselamatan. Namun, dengan penanganan erosion control yang tepat, tanah yang awalnya tidak stabil ini bisa diubah menjadi lebih kuat, hijau, dan produktif.

Butuh solusi pengendalian erosi pada tanah clay shale? Antares hadir sebagai solusi terbaik! 

Dengan pengalaman dalam menangani tanah kritis di area bendungan, jalan tol, hingga proyek skala besar lainnya. Kami siap membantu Anda mengatasi masalah erosi secara efektif.

Dengan teknik dan tim ahli kami, kami dapat mengubah tanah clay shale yang sebelumnya tandus menjadi lebih stabil dan layak ditumbuhi tanaman.

Artikel Lainnya