Mangrove bukan sekadar pohon yang tumbuh di pesisir, tetapi juga benteng alami yang memiliki banyak manfaat bagi lingkungan.
Selain dikenal mampu mengatasi abrasi, tahukah Anda bahwa hutan mangrove juga bisa meredam dampak tsunami? Banyak yang percaya bahwa mangrove dapat mengurangi tinggi gelombang tsunami dan bahkan melindungi kawasan pesisir dari kehancuran.
Tapi, apa benar mangrove bisa melindungi dari ancaman tsunami? Yuk, kita telusuri fakta tentang bagaimana mangrove dapat melindungi dari tsunami!

Fakta Mangrove Melindungi Tsunami
Apakah hutan mangrove benar-benar bisa menghalangi tsunami? Jawabannya: tidak sepenuhnya.
Mangrove tidak bisa menghentikan tsunami atau mengurangi jumlah air yang datang, tetapi hutan mangrove bisa meredam efek destruktifnya. Berikut fakta bagaimana mangrove melindungi dari tsunami.
Mengurangi Efek Destruktif
Tsunami adalah gelombang raksasa yang membawa energi luar biasa dari laut ke daratan, menghancurkan bangunan, mencabut pohon dan bahkan menelan korban jiwa.
Kekuatan dahsyat ini berasal dari energi gelombang yang dilepaskan secara tiba-tiba, seperti akibat gempa bawah laut.
Namun, jika ada hutan mangrove di garis pantai, efek destruktif ini bisa berkurang. Bagaimana caranya? Sebelum tsunami mencapai daratan, gelombangnya lebih dulu menghantam hutan mangrove.
Baca Juga: Cegah Hilangnya Daratan! Ini Pentingnya Reboisasi Mangrove
Akar yang kokoh, batang yang rapat, dan kanopi yang lebat membuat energi gelombang pecah dan lambat. Akibatnya, saat tsunami sampai ke daratan kekuatannya sudah jauh berkurang.
Memperlambat Laju Gelombang Tsunami
Selain mengurangi kekuatan hantaman, hutan mangrove juga bisa memperlambat kecepatan gelombang tsunami.
Ketika gelombang melewati area dengan pohon mangrove yang rapat, gelombang tsunami akan mengalami banyak hambatan, mulai dari akar hingga batang pohon. Hambatan ini membuat energi gelombang melemah, sehingga laju gelombang menjadi lebih lambat sebelum mencapai daratan.
Efek ini sangat penting karena semakin lambat gelombang, semakin banyak waktu bagi masyarakat pesisir untuk melakukan evakuasi dan mengurangi potensi korban jiwa.
Tidak Mengurangi Jumlah Air Tsunami
Walaupun hutan mangrove bisa melindungi dari gelombang tsunami, bukan berarti gelombangnya bisa hilang sepenuhnya, terutama jika tsunami yang datang sangat besar. Jadi harus tetap waspada.
Ingat, tsunami terjadi karena adanya gangguan mendadak di dasar laut seperti gempa bumi atau letusan gunung api yang menggeser sejumlah besar air dan menciptakan gelombang besar.
Air gelombang tsunami tetap akan mencapai daratan, tetapi dengan kekuatan yang sudah berkurang jika ada hutan mangrove.
Jadi, meskipun mangrove tidak bisa menghentikan tsunami sepenuhnya, mereka berperan sebagai “peredam alami” yang mengurangi efek kerusakan, menyelamatkan nyawa, dan memberikan lebih banyak waktu untuk evakuasi.

Bagaimana Mangrove Meredam Tsunami?
Mangrove memiliki peran penting dalam mengurangi dampak tsunami, tetapi bagaimana cara hutan mangrove bekerja sebagai peredam alami?
Secara fisik, hutan mangrove terdiri dari akar yang kuat, batang yang kokoh, serta kanopi daun yang lebat. Rata-rata tinggi pohon mangrove berkisar antara 5–6 meter, tetapi beberapa jenis seperti mangrove merah dan bakau raksasa halmamerah dapat tumbuh hingga 24 hingga 30 meter. Struktur ini membuatnya mampu menjadi penghalang alami saat gelombang besar datang dari laut.
Ketika gelombang tsunami bergerak menuju pesisir, hutan mangrove menjadi benteng pertama yang menghadang arus air. Prosesnya terjadi dalam beberapa tahap:
1. Gelombang Tsunami Menabrak Hutan Mangrove
Sebelum mencapai daratan, gelombang tsunami pertama-tama menghantam batang, akar, dan daun mangrove.
2. Pecahnya Energi Gelombang
Akar mangrove yang kokoh dan bercabang seperti jaring menyerap sebagian besar energi gelombang, sehingga kecepatannya berkurang. Selain itu, Batang dan daun yang lebat juga menciptakan hambatan tambahan yang semakin memperlambat laju gelombang.
3. Gelombang yang Sampai ke Daratan Sudah Melemah
Setelah melewati hutan mangrove, gelombang tsunami yang sampai ke area pesisir sudah kehilangan banyak energi. Ini berarti air tetap masuk ke daratan, tetapi dengan kekuatan yang lebih kecil, sehingga risiko kehancuran dan korban jiwa berkurang (menlhk.go.id, 2018).

Faktor Efektivitas Mangrove Meredam Tsunami
Ada beberapa faktor penting yang menentukan seberapa efektif hutan mangrove dalam meredam gelombang tsunami.
Kerapatan Hutan Mangrove
Semakin rapat hutan mangrove, semakin kuat kemampuannya dalam meredam tsunami. Kenapa? Karena ketika gelombang tsunami datang, energi gelombang tsunami akan terpecah karena hambatan pohon mangrove yang lebat mulai dari batang, akar dan daun mangrove.
Semakin banyak hambatan ini, semakin cepat energi gelombang berkurang. Jika mangrove jarang-jarang atau hanya beberapa pohon saja, efek perlindungannya juga berkurang drastis, bahkan tidak ada efek sama sekali.
Tinggi Pohon Mangrove
Bukan hanya jumlah pohon, tingginya juga penting! Jika gelombang tsunami lebih tinggi daripada hutan mangrove, maka dampak perlindungannya tidak akan terlalu besar. Tapi jika pohon mangrove cukup tinggi, hutan mangrove dapat memperlambat gelombang dan mengurangi daya rusaknya secara signifikan.
Bayangkan jika gelombang tsunami setinggi 5 meter, tetapi hutan mangrove di pesisir hanya 2 meter. Tentu saja, perlindungan yang diberikan tidak akan maksimal. Namun, jika tinggi mangrove mendekati atau bahkan melebihi tinggi tsunami, efek redamannya akan jauh lebih kuat.
Luas Hutan Mangrove
Semakin luas hutan mangrove, semakin lama gelombang tsunami harus “berjuang” melewati rintangan sebelum mencapai daratan. Dalam proses ini, energi gelombang terus berkurang sedikit demi sedikit hingga saat tiba di pesisir, kekuatannya sudah jauh lebih lemah (Handayani & Hewindati, 2023).
Hutan mangrove yang luas dan lebat bisa mengurangi energi tsunami secara drastis sebelum mencapai pemukiman pesisir! Tapi kalau hutannya hanya sepotong kecil atau sudah rusak, tentu dampaknya tidak akan sebesar itu.
Sayangnya, banyak hutan mangrove di Indonesia yang telah dirusak untuk kepentingan pribadi, seperti pembangunan pemukiman, tambak, atau industri. Akibatnya, pesisir menjadi lebih rentan terhadap abrasi. Jika terjadi tsunami, gelombang bisa langsung menghantam daratan tanpa hambatan sama sekali.
Jika hutan mangrove terus berkurang, kita kehilangan benteng alami yang bisa menyelamatkan banyak nyawa. Oleh karena itu, melestarikan dan menanam kembali hutan mangrove sangat penting untuk melindungi pesisir dari bencana alam.
Saatnya Bertindak! Tanam Mangrove Sekarang!
Mangrove adalah benteng alami kita dari tsunami dan perubahan iklim. Yuk, ambil bagian bersama Antares untuk melindungi pesisir!