info@antaresenergi.com

Jual Bahan Hydroseeding dan Hal-Hal yang Perlu Diketahui

Nov 11, 2019

Perubahan pada hutan bisa memberikan dampak buruk yang serius pada keseimbangan ekosistem. Ada banyak faktor yang menyebabkan kerusakan hutan seperti kebakaran, penambangan, pembukaan lahan, dan sebagainya. Kerusakan hutan bisa meningkatkan resiko bencana alam dan juga mempercepat global warming dan perubahan iklim ekstrim. Apapun penyebabnya, kerusakan hutan harus secepatnya ditanggulangi agar tidak menyebabkan kerusakan yang lebih lanjut.

Reboisasi adalah salah satu solusi untuk menanggulangi kerusakan hutan dengan cara menanam kembali tanaman pada hutan yang rusak. Biasanya reboisasi dilakukan dengan menanam pohon untuk menghijaukan kembali hutan. Namun untuk daerah-daerah tertentu dimana kondisi tanah tidak memungkinkan untuk menanam pohon, reboisasi bisa dilakukan dengan cara hydroseeding.

Apa itu hydroseeding?            

Hydroseeding adalah salah satu metode penghijauan vegetatif untuk merehabilitasi lahan yang sudah rusak. Metode hydroseeding ini merupakan metode penanaman dengan menggunakan campuran benih dengan nutrisi yang sudah diformulasi khusus. Campuran benih dan nutrient ini kemudian dicampur dengan media air agar menjadi homogen. Kemudian campuran  nutrient ini dimasukkan dalam mesin penyemprot yang dipasang pada kendaraan bertangki. Benih hydroseeding ini kemudian disemprotkan pada lahan yang ingin direhabilitasi.

Pencampuran benih dengan nutrient  ini membuat benih menjadi semakin subur. Sehingga lebih cocok untuk digunakan pada lahan dengan tingkat kesuburan yang minim atau lahan yang miring/lereng. Namun mengingat ukuran mobil tangka hydroseeding yang besar, metode ini mungkin akan lebih susah diterapkan untuk lahan yang lokasinya terpencil. Namun metode hydroseeding juga bisa dilakukan dengan cara yang manual yaitu manual hydroseeding dengan menggunakan alat penyemprot manual.

Apa bahan yang digunakan untuk hydroseeding?

Bahan yang biasanya digunakan untuk hydroseeding adalah benih tanaman, nutrient, dan air. Benih yang digunakan untuk hydroseeding biasanya adalah jenis LCC atau legume cover crop atau kacang-kacang. Biasanya hydroseeding juga menggunakan benih rerumputan. Dua jenis tanaman ini berfungsi sebagai penahan air, pengikat tanah atau pasir, mencegah erosi dan sebagainya.

Nutrient juga digunakan sebagai campuran bahan hydroseeding. Biasanya metode hydroseeding ini digunakan untuk lahan yang tandus seperti bekas pertambangan. Sehingga penambahan nutrient pada bahan hydroseeding akan membuat pertumbuhan tanaman menjadi lebih cepat.

Memilih tempat jual bahan hydroseeding

Metode hydroseeding ini memang termasuk cukup efektif untuk meregenerasi hutan yang rusak. Jasa jual bahan hydroseeding ini sudah semakin populer, namun tidak semua provider mempunyai kualitas bahan hydroseeding yang sama. Sebelum membeli bahan hydroseeding, sebaiknya perhatikan terlebih dahulu reputasi penjual. Jangan ragu untuk melihat website atau sosial media jasa jual bahan hydroseeding untuk melihat seberapa berkualitas layanan yang ditawarkan. Jangan ragu untuk bertanya tentang jenis benih tanaman dan nutrient yang digunakan.

Meskipun metode hydroseeding bisa dilakukan secara mandiri, namun lebih baik bila menggunakan jasa kontraktor rehabilitasi. Biasanya jasa jual bahan hydroseeding juga menyediakan layanan hydroseeding.

Dibanding dengan cara reboisasi yang konvensional, metode hydroseeding ini memang mempunyai tingkat keberhasilan yang lebih tinggi. Pertama karena benih yang ditabur sudah dicampur dengan nutrient sehingga lebih subur dan bisa tumbuh dengan lebih baik. Kedua metode hydroseeding ini adalah metode yang disarankan oleh pemerintan untuk merehabilitasi lahan bekas pertambangan.

Dengan tingkat kesuksesan yang lebih tinggi, hydroseeding bisa menjadi salah satu solusi untuk merehabilitasi lahan atau hutan yang rusak. Sehingga keseimbangan ekosistem bisa terjaga dan juga mengurangi resiko bencana alam.

 

 

Artikel Lainnya